PERTANIAN & PERKEBUNAN G1-Wijaya
Benih Padi Perkawinan Bawah Dengan Hasil > 15 Ton / Ha

261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah [166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Salah satu hal sederhana tapi membawa kemanfaatan besar , makanan pokok kita yaitu beras yang dinanak menjadi nasi. Tetapi hingga saat ini beras masih banyak import, disamping karena tidak mencukupi hasil dan lahan dan lahan semakin menyempit , juga lantaran punya lahan tetapi tidak bisa mengolahanya lantaran mahalnya bibit dan pupuk dll, belum lagi resiko kegagalan akibat iklim, hama dan penyakit..seakan-akan menjadi ketakutan besar bagi petani dan hasilnyapun tidak berimbang, sehingga banyak petani berubah haluan jadi buruh bangunan atau apapun yang sekiranya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari Kondisi Pertanian hingga kesejahteraan petani itu sendiri , menjadi keprihatinan Tuan Guru ( Biasa dipanggail dengan sebutan Gus wachid ) di sebuah Pondok di pelosok pinggiran Mojokerto terhadap Petani dengan kesejahteraannya pada khususnya dan Pertanian Negara Pada Umumnya.
Dimana Beliau juga seorang Petani, dengan yang tanpa Pamrih ,selalu berusaha berpikir , berusaha dan berdoa kepada Sang Kholiq untuk umat dan negara..seakan akan keluarga menjadi nomer kesekian. Karena tamu maupun umat dianggap seperti keluarga.
Karena keperdulian sosial beliau sangat tinggi, dan juga tidak ingin menyusahkan orang lain, sehingga barang tentu Riset / Penelitian serta berbagai percobaan dengan fasilitas seadaanya sendiri tanpa ada subsidi dari pihak manapun.
Alhamdulillah Allah SWT memberikan Rahmat dan Ridho Nya lewat beliau dengan menemukan kembali Perkawinan Bawah Khususnya Benih Padi dengan cara Pemurnian dan Pemuliaan Tanaman, walaupun ada sedikit persamaan dgn yang baru-baru atau belakangan ini dikalangan Intelektual Pertanian disebut Transgenik .
Dimulailah percobaan-percobaan ( Demoplot ) baik di ember maupun dilahan beliau ( Gus Wachid ) sendiri tahun 2010~ 2012. bersama santri-santrinya,Terakhir Dilahan Beliau sendiri Demoplot yang bisa dikatakan tanahnya tidak terlalu subur..karena samping kiri dan kananya lahan tebu, otomatis untuk air sulit belum lagi faktor hama karena ada faktor perbedaan yang mencolok lahan tebu tidak memerlukan air yang banyak sedangkan padi sebaliknya. Perjuangan perlu Pengobanan..seandainya kurang berhasil maka ditanggung sendiri, ungkap beliau.
Karena keperdulian sosial beliau sangat tinggi, dan juga tidak ingin menyusahkan orang lain, sehingga barang tentu Riset / Penelitian serta berbagai percobaan dengan fasilitas seadaanya sendiri tanpa ada subsidi dari pihak manapun.
Alhamdulillah Allah SWT memberikan Rahmat dan Ridho Nya lewat beliau dengan menemukan kembali Perkawinan Bawah Khususnya Benih Padi dengan cara Pemurnian dan Pemuliaan Tanaman, walaupun ada sedikit persamaan dgn yang baru-baru atau belakangan ini dikalangan Intelektual Pertanian disebut Transgenik .
Dimulailah percobaan-percobaan ( Demoplot ) baik di ember maupun dilahan beliau ( Gus Wachid ) sendiri tahun 2010~ 2012. bersama santri-santrinya,Terakhir Dilahan Beliau sendiri Demoplot yang bisa dikatakan tanahnya tidak terlalu subur..karena samping kiri dan kananya lahan tebu, otomatis untuk air sulit belum lagi faktor hama karena ada faktor perbedaan yang mencolok lahan tebu tidak memerlukan air yang banyak sedangkan padi sebaliknya. Perjuangan perlu Pengobanan..seandainya kurang berhasil maka ditanggung sendiri, ungkap beliau.
Bibit Perkawinan Bawah G1 Wijaya
Benih Penjenis, BS [ Breeder Seed, (BS) ]
Benih Penjenis ini diproduksi dan diawasi oleh Pemurni dan Pemulia Tanaman dan atau Instansi yang menanganinya ( Lembaga Penelitian atau Perguan tinggi ). Benih ini sbg sumber untuk perbanyakan benih dasar. Khusus untuk benih penjenis ini tidak dilakukan sertifikasi, tetapi diberikan label warna putih
Benih Dasar, BD [ Foundation Seed, (FS) ]
Benih Dasar ini merupakan turunan pertama ( F1 ) dari Benih Penjenis. Benih ini diproduksi dan diawasi oleh Pemurni dan Pemulia Tanaman, sehingga kemurnian varietasnya dapat dipertahankan. Benih Dasar diproduksi oleh Balai Benih ( BBI Padi, BPTP ) dan Penangkaran Benih yang telah diakriditasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), dan proses produksinya diawasi dan disertifikasi oleh BPSB atau UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih,Benih Dasar ini diberi label Sertifikasi Berwarna Putih.
Benih Pokok, BP [ Stock seed, (SS) ]
Benih Pokok merupakan F1 dari Benih Dasar , atau F2 dari Benih Penjenis. Produksi Benih Pokok tetap mempertahankan identitas dan kemurnian dan kemulian varietas serta memenuhi standart Peraturan Perbenihan maupun Sertifikasi oleh BPSB. Benih Pokok diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta yang terdaftar dan beri label Sertifikasi Berwarna Ungu.
Benih Sebar, BS [ Extention Seed, (ES) ]
Benih Sebar merupakan F1 dari Benih Pokok. Produksinya tetap mempertahankan identitas maupun kemurnian dan kemulian varietas dan memenuhi standart dan memenuhi standart Peraturan Perbenihan maupun Sertifikasi oleh BPSB. Benih Sebar umumnya diproduksi oleh Balai Benih atau Penangkar Benih dengan mendapatkan Bimbingan, Pengawasan dan Sertifikasi dari BPSB. Benih Sebar diberi label Sertifikasi Berwarna Biru.
Benih Pokok, BP [ Stock seed, (SS) ]
Benih Pokok merupakan F1 dari Benih Dasar , atau F2 dari Benih Penjenis. Produksi Benih Pokok tetap mempertahankan identitas dan kemurnian dan kemulian varietas serta memenuhi standart Peraturan Perbenihan maupun Sertifikasi oleh BPSB. Benih Pokok diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta yang terdaftar dan beri label Sertifikasi Berwarna Ungu.
Benih Sebar, BS [ Extention Seed, (ES) ]
Benih Sebar merupakan F1 dari Benih Pokok. Produksinya tetap mempertahankan identitas maupun kemurnian dan kemulian varietas dan memenuhi standart dan memenuhi standart Peraturan Perbenihan maupun Sertifikasi oleh BPSB. Benih Sebar umumnya diproduksi oleh Balai Benih atau Penangkar Benih dengan mendapatkan Bimbingan, Pengawasan dan Sertifikasi dari BPSB. Benih Sebar diberi label Sertifikasi Berwarna Biru.
Salah satu Langkah memperbaiki kesuburan tanah sawah adalah dengan memberikan bahan atau pupuk organik.Langkah ini harus diikuti dengan mengurangi pupuk kimia hingga 10 % hingga tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali. Salah satu Langkah memperbaiki kesuburan tanah sawah adalah dengan memberikan bahan atau pupuk organik.Langkah ini harus diikuti dengan mengurangi pupuk kimia hingga 10 % hingga tidak menggunakan pupuK kimia sama sekali.
Mengunakan bibit biasanya / hibrida . bibit yang diperlukan petani ±50 Kg atau (1/2 kwintal ) untuk 1 Ha-nya , dengan harga bervariasi dari (Rp. 8,000 ~ Rp.80,000 / Kg) Hasil yang dicapai : 4 s/d 8 Ton / Ha
Menggunakan Benih perkawinan bawah G1-Wijaya Benih yang diperlukan untuk menanam ± 5 ~ 10 Kg untuk 1 Ha nya. ( Harga Rp.10,000 ~ Rp.15,000). Hasil yang dicapai ≤ 20 Ton / Ha
Petunjuk Penanaman Benih G1- Wijaya
Ø Benih direndam selama 20 Jam.
- Masukan benih kedalam ember / baskom berisi air. Gabah yang ngambang, diambil dengan menggunakan saringan, lalu dibuang.
- Isi lagi ember dengan air sambil diaduk dengan tangan secara perlahan untuk memberi kesempatan gabah yang mestinya ngambang, keluar dari tumpukan benih didasar ember, sekaligus mencuci benih.
- Kegiatan awal ini jangan dilakukan pada waktu benih padi sedang tidur. Jam tidur benih padi adalah 14.00 ~ 16.00.
- Setelah semua gabah yang terambil, sisakan air di ember sebatas cukup agar seluruh benih tenggelam.
- Tambahkan 1 tetes larutan Alfa untuk setiap 1 kg benih yang direndam.
Untuk keperluan 10 Kg benih diperlukan 10 tetes larutan Alfa atau sekitar 1 sendok teh makan.
Guna dari larutan Alfa ini adalah untuk Antibodi & Meningkatkan Daya Tahan terhadap Penyakit Padi.
Ø Ditiriskan 20 jam.
Setelah direndam selama 20 jam, benih ditiriskan. Dimasukkan kedalam karung ( glansing)plastik dan digantung didiamkan selama 20 jam. Pada Periode ini, Benih akan berkecambah.
Ø Lihat Keadaaan Tanah Sawah ,
Air untuk Kita Menentukan Menggunakan Sistem Tabela atau Sistem Tapin
Dengan Kelebihan dan kekurangannya berupa waktu dan biaya
Tanam Tabela ( Tanam Benih langsung )
Setelah ditiskan 20 jam,Benih akan berkecambah.Selanjutnya benih dapat ditanam langsung dengan kondisi lahan siap tanam disawah, adalah macek-macek, tanpa genangan air. Benih ditempatkan / diletakkan di perempatan garitan tanam. Benih jangan ditanamkan didalam tanah, tetapi cukup diletakkan.
Kalau agak rawan dengan burung sebaiknya benih ditutup abu bekas bakaran agar tidak tampak oleh burung.

Tanam Tapin ( Tanam Pindah )
Setelah ditiskan 20 jam,Benih akan berkecambah.Selanjutnya benih dapat ditanam langsung tempeh plastik atau kotakan baki kayu yang dibuat sendiri dengan ukuran +/- 60 cm x 100 cm diberi plastik dengan media Arang sekam, Abu, dan Tanah .
Setelah usia benih berusia 12 hari atau 18 hari paling lama ,baru dipindah atau transplantasi ke lahan sawah yang siap tanam . Besek atau baki kayu bisa dibawa langsung kesawah, dan waktu bibit dicabut dari persemaian, akar tidak kering / Tanaman tidak stress.Waktu yang diperlukan dalam pemindahan pun tidak terlalu lama +/- 10 detik.


Penggunaan Pupuk Organik G1- Wijaya
Ada 3 macam Jenis Pupuk yang digunakan untuk G1 – Wijaya
- Cairan Alfa
- Pupuk Cair Coklat
- Pupuk Padat Curah & Granular
Ad.1 .Cairan Alfa :
Digunakan pada saat Perendaman benih Kebutuhan 1Kg benih cukup digunakan 1 tetes cairan alfa ditambah air
Guna : adalah sebagai antibodi, Meningkatkan daya tahan terhadap Penyakit.
Ad.2.Pupuk Cair Organik Cerdas G1 Coklat :
Dengan Amistartop : Digunakan untuk setiap 1 tangki handsprayer ( 14 liter ) adalah 250 cc ( 1 gelas aqua ).
Sebagai pupuk daun dimana Pemberian pupuk daun didasarkan atas hasil pengamatan pertumbuhan dilapangan. Kebutuhan untuk 1 Ha = 7 lt Pupuk Coklat.
Ad.3. Pupuk Organik Padat Curah & Granular
Digunakan melihat keadaan air. Bilamana air tergenang bisa mengunakan pupuk padat Curah, maka bila air berjalan pergunakan Pupuk Padat granular agar pupuk tidak kintir ( hanyut ) terbawa air.
Pengunaan Pupuk Organik Padat untuk 1 Ha = 1,1 Ton ( Pada Penanaman Pertama ),
Untuk Penanaman kedua dapat diturunkan 1 Ha = 7 ~ 8 Kwintal untuk perhektarnya.
Aplikasi Pemupukan dapat diberikan 2 (dua) kali, tapi boleh juga 3 (tiga) kali.
Aplikasi 2 ( dua ) kali saat berumur 25 hari &saat berumur 43 hari ( Dosis : 40 % & 60 % ).
Aplikasi 3( tiga ) kali saat berumur 19 hari, 25 hari,&43 hari ( Dosis : 30 % ; 30 % dan 40 % )
Penempatan Sisa benih untuk Sulaman
Untuk Penanaman kedua dapat diturunkan 1 Ha = 7 ~ 8 Kwintal untuk perhektarnya.
Aplikasi Pemupukan dapat diberikan 2 (dua) kali, tapi boleh juga 3 (tiga) kali.
Aplikasi 2 ( dua ) kali saat berumur 25 hari &saat berumur 43 hari ( Dosis : 40 % & 60 % ).
Aplikasi 3( tiga ) kali saat berumur 19 hari, 25 hari,&43 hari ( Dosis : 30 % ; 30 % dan 40 % )
Penempatan Sisa benih untuk Sulaman
Penempatan Sisa Benih sebagai bahan sulaman, dibagian ujung sawah atau dibagian sisi kiri dan kanan untuk memudahkan pengambilan untuk sulaman.
Bagaimanapun, benih untuk sulaman ini, kalau kelak dicabut akan mengalami stress sebelum lilir. Periode stress ini mengurangi jumlah anakan.
Misalnya, bibit sulaman dipindah waktu umur 18 hari, maka ada 4 periode anakan yang hilang ( 3 kali siklus padi atau 3 periode kelipatan 6 hari ).
Ukuran jarak tanam antara Tapin dan Tabela sama .
Bila menggunakan jarak 25 cm 25cm ( Populasi = 158,000 rumpun tanaman / Ha )
Atau bila menggunakan jarak 30cm x 30cm ( Populasi = 110,000 rumpun tanaman/ Ha ).
Pemilihan jarak disesuaikan dengan keadaan sawah.Sebaiknya mulai Tanam dari arah Barat ke Timur untuk lahan yang memanjang dari barat-Timur.
Untuk lahan yang memanjang utara-selatan tidak terlalu masalah dari mana menanamnya, tetapi sebaiknya tetap dari arah barat ke timur.
Cara Pemberian Pupuk
- Waktu pemberiaan Pupuk tutup semua saluran keluar air disawah ( agar jangan sampai air mengalir Pupuk Padat Organik G1 ditebar pada alur yang tidak searah dengan aliran air disawah.
- Pupuk ditebar ditengah atau diantara rumpun padi. Dengan tidak mengenai padi atau tanamannya
- Pemberian Pupuk Cair Cerdas Coklat G1. disemprotkan mengikuti arah angin.
- Pemberiaan Pupuk kalau Pagi sebaiknya sebelum jam 9 pagi sudah selesai. Kalau sore sebaiknya dimulai setelah jam 16 ( 4 sore ).
- Keluarnya malai padi biasanya bertepatan hari ke 55 setelah tandur atau periode ke X masing –masing periode kelipatan 6 hari. Dan dimulai dalam satu hamparan diawali dilokasi ditengah potongan diagonal hamparan, setelah malai keluar dijalur ini, maka secara serempak, seluruh malai akan keluar.
- Siklus padi setiap 6 hari ( 1 Periode ). Maka hindarilah Pemupukan, Pengobatan, Transplantasi (Pemindahan dari semaian )tepat kekelipatan 6, gunakan hari ke 7 dst
Deskripsi Hasil Perkawinan Bawah Ciherang + Akar Rumput Gajah (King grass )+ Pandan [ G1-Wijaya ]
No.
|
Deskripsi
|
Keterangan
|
1.
|
Umur Tanaman ( dari Tanam
Benih )
|
103 ~ 108 hari
|
2.
|
Tinggi Tanaman
|
107 ~ 120 cm
|
3.
|
Anakan Produktif
|
Banyak
|
4.
|
Gabah Isi Per malai
|
180 ~ 280 biji
|
5.
|
Warna Kaki
|
Hijau
|
6.
|
Warna Batang
|
Hijau
|
7.
|
Tekstur Batang
|
Keras
|
8.
|
Warna Telinga Daun
|
Putih
|
9.
|
Warna Lidah Daun
|
Putih
|
10.
|
Muka Daun
|
Kasar pada sebelah bawah
|
11.
|
Warna Helai Daun
|
Hijau
|
12.
|
Posisi Daun
|
Tegak
|
13.
|
Bentuk Gabah
|
Panjang gemuk berisi
|
14
|
Ukuran Gabah Biji
|
0,9 ~ 12 mm
|
15.
|
Daun Bendera
|
Tegak
|
16
|
Warna Gabah
|
Kuning Bersih
|
17.
|
Kerontokan
|
Tahan
|
18.
|
Kerebahan
|
Sedang
|
19.
|
Tekstur Nasi
|
Pulen
|
20.
|
Aroma Nasi
|
Wangi Pandan
|
21.
|
Bobot 1 gram
|
25 ~ 28 butir
|
22.
|
Kadar Amilosa
|
23 %
|
23.
|
Ketahanan Terhadap Hama
|
Wereng Coklat Biotipe 2 &
3
|
24.
|
Ketahanan Terhadap Penyakit
|
HDB stain III dan IV
|
Perhitungan Hasil Demoplot Di Ember
Dimana Dihasilkan :
- Jumlah Anakan = 60 ( Malai /
Anakan )
- Biji Permalai = 180 (
Butir )
- Standard Butir (Diambil Dari Berat) = 4 (Gram)
- Jarak Tanam ( 30 x 30 cm ) = 110,000 (Rumpun
/ Ha )
180 ( bj permalai ) x 60 (
malai / anakan ) = 10,800 biji
•
10,800 (
butir ) : 180 ( butir ) x 4 gr =
2,40 (ons)
•
2,40 x
110,000 ( butir utk jarak tanam 30 cm x 30 cm) =
264,000 kg
•
26,4 Ton
/ Ha
Hasil Demoplot di Ember & Di Lahan
![]() |
Hasil Demoplot Di Ember :
|
![]() |
Demoplot Ember P.Kurnia Cs – Sidoarjo |
![]() |
Demoplot di Ember Bp.Ir.H.Mohammad Maksum MSc di Padangan - Mojokerto |
![]() |
Demoplot di Ember Bp.Ir.H.Mohammad Maksum MSc di Padangan - Mojokerto |
![]() |
Dilahan Guru Karyono & Guru Arief di Megaloh-Jombang |
![]() |
Demoplot di Ember Gus Firman di Kemlagi-Mojokerto |
![]() |
Demoplot di Ember Gus Firman di Kemlagi-Mojokerto |
![]() |
Demoplot dilahan H. Munif 1 ancer (boto 70) di Banjar bendo-Sidoarjo (ada tiang listrik ) Mengunakan Benih G1-Wijaya dgn perbedaan disebelahnya yg bkn hasil Perkawinan Bawah |
Referensi Benih G1-Wijaya dilahan Gus Firman Kemlagi-Mojokerto
![]() |
Referensi Benih G1-Wijaya dilahan Gus Firman Kemlagi-Mojokerto |
![]() |
Referensi Benih G1-Wijaya dilahan Gus Firman Kemlagi-Mojokerto |