Selasa, 17 Juni 2014

Pria yang kerap melihat pornografi, otaknya 'Menyusut'

Video atau gambar porno, maupun novel porno mungkin dapat merusak pikiran orang. Namun sebuah penelitian di Jerman menunjukkan bahwa lelaki yang kerap melihat sejumlah besar gambar porno, bagian-bagian tertentu dari otaknya mungkin akan menyusut, dan respon terhadap rangsangan seksualnya juga akan menjadi mandek.
Ini adalah temuan pertama kalinya oleh para ilmuwan, sering melihat konten pornografi juga dapat merusak fisik seseorang.
Dalam penelitian ini, peneliti dari Max Planck Institute MPI, Jerman melakukan penelitian terhadap 64 pria dengan kisaran usia antara 21 – 45 tahun.
Mereka diminta untuk mengisi kuesioner, menunjukkan frekuensi melihat konten seksual. Secara rata-rata, waktu orang-orang melihat  konten terkait ini lebih dari 4 jam setiap minggu
Para peneliti kemudian meminta orang-orang ini untuk melihat gambar-gambar porno dan gambar non-porno, sementara peneliti memindai otak mereka dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hasil penelitian menunjukkan, laki-laki yang menyaksikan sejumlah besar gambar porno, Striatum, bagian otak ini berhubungan dengan pengolahan dan motivasi perilaku seseorang.

Mereka yang banyak mengkonsumsi film porno justru rangsangan seksualnya menurun terkait striatum yang kecil ini. Ketika orang-orang termotivasi atau dihargai, bagian ini akan diaktifkan.
Studi ini juga menemukan bahwa ketika mereka melihat gambar-gambar porno, fungsi striatum akan menurun, semakin banyak yang dilihat. Striatumnya semakin tidak aktif, efisiensi kerja juga menurun.
Dengan kata lain, mereka yang sering menyaksikan gambar porno, respon terhadap rangsangan seksual mungkin menjadi mandek. Jika ingin mencapai reaksi ransangan yang sama, anda harus secara bertahap meningkatkan volume tontonan.
Namun, para ilmuwan juga percaya bahwa mereka yang striatumnya lebih kecil, mungkin lebih sering menyaksikan gambar porno. Hal ini agal mirip dengan masalah apakah ayam yang menelurkan atau telur yang melahirkan ayam.
Ilmuwan tidak bisa memastikan apakah otak itu mengalami perubahan akibat melihat gambar porno atau mereka yang memiliki struktur otak tertentu lebih cenderung untuk melihat gambar porno.
Mereka yang banyak mengkonsumsi film porno justru rangsangan seksualnya menurun terkait striatum yang kecil ini. Namun, memang segala sesuatu yang berlebihan tentunya berdampak tidak baik karena dapat mengubah ukuran otak dan fungsinya.
Para peneliti menyimpulkan, mereka yang striatumnya lebih kecil, mungkin lebih membutuhkan rangsangan eksternal, karena itu lebih sering menyaksikan konten porno. Hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut baru bisa dikonfirmasi.
Hasil penelitian tersebut di atas dipublikasikan di "JAMA Psikiatri" dalam "Journal of American Medical Association ? Psychiatry.”